Organisasi PMD KAHMI Siap Dukung Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Konflik Lahan di Lampung Tengah


 

Lampung Tengah – Organisasi Perkumpulan Mahasiswa dan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (PMD KAHMI) Prov. Lampung menyatakan komitmennya untuk ikut serta mendukung sekaligus mematuhi kebijakan pemerintah dalam upaya penyelesaian konflik lahan yang tengah terjadi di Kabupaten Lampung Tengah.

Konflik lahan di Lampung Tengah bukanlah persoalan baru. Selama beberapa tahun terakhir, berbagai sengketa kepemilikan dan pemanfaatan tanah kerap memicu ketegangan antarwarga, bahkan menimbulkan kerawanan sosial. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah telah berupaya mencari solusi permanen dengan pendekatan hukum, sosial, maupun mediasi agar persoalan tersebut tidak berlarut-larut.

Dalam pernyataannya, Ketua PMD KAHMI Lampung menegaskan bahwa pihaknya akan senantiasa berdiri sejalan dengan langkah-langkah pemerintah. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan, mendorong penyelesaian konflik secara damai, serta menghindari provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami, PMD KAHMI sebagai organisasi alumni HMI, siap mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam penanganan konflik lahan di Lampung Tengah. Kami percaya, penyelesaian yang ditempuh pemerintah bertujuan melindungi masyarakat sekaligus menjaga keharmonisan sosial. Karena itu, kami menyerukan kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang memperkeruh suasana,” ujar Dr. Hasbi Hasan, MH.

Lebih jauh, PMD KAHMI menilai bahwa keterlibatan masyarakat sipil, termasuk organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, sangat penting dalam menjaga kondusivitas daerah. Sebagai bagian dari elemen bangsa, alumni HMI merasa terpanggil untuk mengambil peran aktif, baik dalam sosialisasi kebijakan pemerintah, pendampingan warga, maupun advokasi damai yang tetap berlandaskan hukum.

Selain itu, PMD KAHMI juga mengajak semua pihak, baik masyarakat, tokoh adat, maupun kelompok organisasi lain untuk menahan diri dan memberikan ruang kepada pemerintah dalam menuntaskan sengketa lahan secara adil dan transparan. Mereka meyakini bahwa konflik lahan hanya dapat diselesaikan dengan dialog, musyawarah, serta penegakan hukum yang konsisten.

“Sudah saatnya kita menempatkan kepentingan bangsa dan masyarakat di atas kepentingan kelompok maupun pribadi. Konflik lahan tidak boleh menjadi alasan perpecahan. Kami akan terus mengawal agar langkah-langkah pemerintah dapat berjalan baik, sekaligus mengedepankan nilai keadilan bagi semua pihak,” tambahnya.

Komitmen ini sejalan dengan semangat KAHMI sebagai wadah para alumni HMI yang senantiasa menekankan pentingnya keberpihakan kepada rakyat, penegakan hukum, serta menjaga persatuan bangsa. Dengan sikap ini, PMD KAHMI berharap konflik lahan di Lampung Tengah dapat segera menemukan titik penyelesaian yang menenangkan semua pihak.

Pemerintah daerah sendiri saat ini tengah memfokuskan upaya penyelesaian konflik lahan melalui mediasi dan penegakan hukum. Aparat kepolisian dan TNI juga telah dikerahkan untuk memastikan situasi tetap kondusif, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu dan iklim investasi di Lampung tetap terjaga.

Melalui dukungan PMD KAHMI dan berbagai elemen masyarakat lainnya, diharapkan tercipta sinergi yang mampu mempercepat tercapainya solusi permanen atas konflik lahan yang berlarut-larut. Sikap kolektif ini juga mencerminkan bahwa penyelesaian masalah pertanahan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi merupakan kerja bersama semua pihak yang peduli pada keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak